P3M STPM St Ursula Ende, Ungkapkan Hasil Penelitian tentang Rawan Pangan

ENDE, FBC- Walau ketersediaan pangan mengalami peningkatan yang signifikan dalam tahun 2010 dan 2011 , namun dalam tahun 2011 ada 84 desa yang terindikasi rawan pangan berat. Pernyataan ini disampaikan, Ishak Supatriot Dalo S.Fil, M.A, peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) St.Ursula Ende dalam presentasi hasil penelitiannya tentang Gerakan Swasembada Pangan (GSP) di hadapan sejumlah pimpinan Dinas /SKPD di Ruang rapat Kantor BAPPEDA Kabupaten Ende, jalan Eltari Ende, Selasa 28/08
Presentasi-hasil-penelitian P3M St Ursula Ende di Ruang rapat Kantor BAPPEDA Kabupaten Ende
Ishak, yang membawakan materi berjudul “Implementasi kebijakan Gerakan Swasembada Pangan di Kabupaten Ende pada tahun 2009-2012”, menjelaskan tujuan penelitian tersebut adalah mendeskripsikan pelaksanaan dan tingkat pencapaian pemerintah Kabupaten Ende dalam program GSP pada tahun 2009-2012. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk menjelaskan berbagai hal yang menjadi penghambat dan pendukung program GSP di Kabupaten Ende tahun 2009-2012.

”Kita melihat implementasi ini menjadi suatu hal yang baik, dan menjadi peran lembaga pendidikan yang bisa menciptakan chek dan balance, suatu sistem kontrol kebijakan demi terciptanya good governance,” jelas Ishak. Sementara, Kepala Lembaga Penelitian STPM, Elias Cima S. Sos, kepada FBC menuturkan, penelitian tersebut mencoba untuk melihat implementasi kebijakan dengan pelaksanan di lapangan dengan interval waktu selama tiga bulan dari Juli hingga September di 5 kecamatan Kabupaten Ende. Kecamatan Wolowaru, Nangpanada, Ende Timur, Wewaria dan Wolojita. ”Selain melihat implementasi dari kebijakan hingga aksi di lapangan kita juga melihat faktor penghambat dan pendukung GSP,” tegas Elias. GSP merupakan program yang digagas oleh Bupati Ende sejak tahun 2009, dan hingga saat ini sudah 3 tahun berjalan. Dalam laporan penelitian ini disebutkan 4 dasar kebijakan GSP, diantaranya, pertama, kondisi ketahanan pangan Kabupaten Ende pada tahun 2009 masih sangat rapuh hal ini dikarenakan jumlah pangan yang diproduksikan belum sebanding dengan jumlah yang dibutuhkan Kedua, keberhasilan pembanguna SDM di Kabupaten Ende sangat ditentukan oleh keberhasilan pemenuhan kebutuhan akan pangan yang di dalamnya terkandung zat gizi untuk hidup sehat dan produktif Ketiga, Ketahanan pangan merupakan pilar utama alam mewujudkan ketahanan daerah yang pada akhirnya menentukan ketahanan nasional. Keempat, Pemerintah melihat bahwa Kabupaten Ende memiliki potensi pertanian yang menjanjikan, karena itu dengan potensi yang ada pemerintah terdorong untuk meningkatkan hasil produksi di Kabupaten Ende untuk memenuhi keutuhan masyarakat secara sendiri tanpa bergantung pada pihak luar.

Dalam berbagai sosialisai GSP, target yang hendak dicapai adalah tercapainya swasembada komoditas pertanian “alam arti luas tanaman pangan, ternak, tanaman perkebunan) dan perikanan yang kemudian “dialihnilaikan” atau dikonversikan setara dengan beras (equivalen beras) yang tersebar di 217 desa/kelurahan, targetnya adalah mencapai swasmbada pangan pada tahun 2012.Mengenai peneltian ini Kepala BAPPEDA Kabupaten Ende drg. Dominikus Minggu, M.Kes. kepada FBC menjelaskan ini merupakan sebuah usaha dari lembaga pendidikan yang sangat baik. ”Penelitian seperti ini sangat dibutuhkan demi membantu kinerja pemeritah daerah,” ungkapnya.
Domi mendukung penuh kegiatan penelitian ini dan berharap perguruan tinggi terus menerus melakukan penelitian. Domi menambahkan, dari penelitian ini akan ditindaklanjuti secara terkordinasi juga dampak pada kebijakan dan anggaran. ”Kita harapkan rekomendasi hasil penelitian diberikan kepada kami untuk kami lanjutkan dalam peningkatan kinerja kami instansi. Kami bisa bercermin mana hal-hal yang baik kita tingkatkan,” ungkap Domi.
Peneliti P3M St. Urusla, • Ishak S. Dalo, S.Fil. MA (kiri) Elias Cima S. Sos (tengah) dan ketua team peneliti Paskalis X hurint, S Fil M.Si.

Peserta yang hadir dalam presentasi penelitan ini adalah , BKP3, Perikanan dan Kelautan, Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial, Dinas Pariwisata, Badan Pusat Statistik dan BAPPEDA.Dari Pusat Penelitian STPM St. Ursula, hadir Ketua STPM St. Ursula, Yulita Eme, S. Sos M.Si, Pelaksana Pusat penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Elias Cima S. Sos, Ketua team, Paskalis X Hurint, S Fil M.Si, Sekretaris Ishak S. Dalo, S.Fil. MA Sr. Claudia Dalo, OSU, S.Sos. M.Pd. dan team peneliti, P.Dr. John Dami Mukese, SVD, Rm. Drs. Fransiskus Z.M. Deidhae, Pr, MA, Drs. Aloysius B. Kelen, M.Si, Kristoforus Kopong, S.Fil.M. Hum, Yakobus Sefni, S.Sos, Petrus Lako, S.Sos. Msi dan Drs. Mikhael H. Jawa (Ndo)

Tinggalkan komentar